SEJARAH DESA PAGONGAN
Konon katanya cerita dari para sesepuh Desa maupun dari nara sumber yang lain bahwa pada zaman kerajaan Islam di tanah jawa (Kerajaan Pajang) di utuslah seorang punggawa Keraton bernama Raden Kuncoro Adhi untuk mengembangkan ajaran agama Islam di tanah jawa bagian barat untuk membantu Ki Gede Sebayu mensyiarkan Agama Islam. Kala itu Raden Kuncoro Adhi beristirahat di sebuah perkampungan kecil yang banyak di tumbuhi pohon Dukuh Pagolan (dukuh yang sangat manis rasanya) dan kenapa di namakan dukuh pagolan karena katanya rasa manisnya magol (berhenti di tenggorokan). Berita tersebut tersebar dari mulut ke mulut bahwa Dukuh Pagolan enak dan manis rasanya dan entah kenapa Dukuh Pagolan bergeser nama menjadi dukuh Pagongan dan dari situlah nama pedukuhan itu di angkat menjadi nama pedukuhan yaitu Pedukuhan Pagongan. Penemu tersebut di namakan Ki Gede Pagongan. Kemudian masyarakat menjual hasil pertanian khususnya Dukuh Pagongan di wilayah timur (sekarang jadi wilayah Pepedan) maka pasar tersebut lebih dikenal dengan pasar Pagongan (sekarang dinamakan Pasar Pepedan) yang terkenal dengan dukuh pagongannya. Ki Gede Pagongan sendiri termasuk pejuang yang gigih mengusir penjajah kolonial Belanda dan guna mengabadikan namanya maka Ki Gede Pagongan di jadikan nama Dukuh Pagongan karena penduduk Dukuh Pagongan semakin banyak.
Inilah cikal bakal berdirinya Desa Pagongan.
Nama-nama Demang/Kepala Desa sebelum dan sesudah berdirinya desa pagongan :
No
|
Periode
|
Nama Kepala Desa
|
Keterangan
|
1
|
Tidak diketahui
|
PADMA DIRANA
|
Sebelum Tahun 1927
|
2
|
Tidak diketahui
|
WARYADI
|
Sebelum Tahun 1927
|
3
|
1927 - 1940
|
KARYADI
|
|
4
|
1940 - 1976
|
DARYONO
|
|
5
|
1976 - 1990
|
SARYO
|
|
6
|
1990 - 2008
|
RALI
|
|
7
|
2008 - 2019
|
RAHENCIS
|
|
8
|
2020 - 2021
|
YULIARSO TAUFAN
|
Pj
|
9
|
2021 - Sekarang
|
KURNIAWAN
|
|